Selasa, 19 November 2013

Artikel

Murid Berprestasi Dan Berbakat Dari SMPN 2 JETIS

Smpn 2 Jetis Adalah Smp yang sangat bagus sekali dalam hal apapun.Buktinya Smpn 2 Jetis banyak melahirkan bibit-bibit murid yang berprestasi.Seperti :
 Pencak Silat, banyak yang mengikuti ekstra pencak silat di Smpn 2 Jetis.Dan hasilnya juga bagus.Banyak murid Smpn 2 Jetis yang mewakili Smpn 2 Jetis bahkan juga sampai mewakili Kabupaten Mojokerto dalam berbagai perlombaan pencak silat.Banyak juga yang menjadi juara seperti teman sekelas saya yang bernama Paramita  yang mendapat juara 1 Pencak Silat Di Unair,Dan Juga Riska yang mendapat juara 3 pencak silat Di Unair.Dan masih banyak lagi.

 Di kelas saya 9E juga banyak sekali bibit - bibit murid berprestasi .Seperti :
1.
Paramita Astri A, yang mendapatkan berbagai juara pencak silat dan bisa membawa nama Smpn 2 Jetis dalam bidang Pencak Silat.
2.
Riska Nisa Putri , Sama juga seperti Paramita.Riska juga mewakili Smpn 2 jetis dalam bidang pencak silat. Dan membawa nama Smpn 2 Jetis dalam bidang pencak silat.
3.
Kharisma Utama S.G , yang pernah membawa nama Smpn 2 Jetis dalam bidang ips.Dan juara 3 OSN IPS se Kabupaten Mojokerto.

Sebenarnya banyak murid berprestasi dari kelas 9E tapi yang saya ketahui hanya itu saja ,lainnya masih agak belum tau. :-D

Di kelas 9E juga ada personil dari salah satu Band dari Smpn 2 Jetis yaitu," PEACE BAND "
PEACE BAND adalah salah satu Band dari Smpn 2 Jetis. Meskipun belum banyak yang mengetahui tentang band ini.Kerena Band ini sebenarnya Band iseng-iseng an dan dibuat untuk menyalurkan bakat tersendiri.Tapi akhirnya PEACE BAND Menjadi satu Band yang mempunyai komitmen untuk menyalurkan dan mengasah bakat yang dimiliki.PEACE BAND mempunyai 5 orang personil yaitu,
 1.
Fakhur Aji W.(Dana) adalah vokalis PEACE BAND yang berambut panjang dan anak nya berwajah ganteng.Dana ini mempunyai suara yang bagus dan anaknya humoris dan suka sekali mendengarkan lagunya KANGEN BAND.

2.


Firza Aditya D.F (Firza) adalah seorang gitaris dari PEACE BAND yang mempunyai rambut agak panjang,dan tentunya anaknya juga ganteng,humoris,dan suka membantu teman.Firza ini sangat ngefans sekali dengan gitaris Avenged Sevenfold yaitu Synyster Gates.Dan ingin sekali menjadi penerus Synyster Gates.Dan Firza ini juga menjadi vokalis kedua dari MR_SIMPLE.

3.
Esa Adil S. (Tio) Adalah seorang gitaris juga dari PEACE BAND.Tio ini anknya lucu tapi serius dan biasa nya juga sering dijailin oleh teman-temannya.Tapi Tio anaknya penyabar kok.

4.
Alfan adalah basist dari PEACE BAND yang bertubuh gendut dan suka bercanda.Dan Berpenampilan elegan.

5.
Septian Arga (Septian) adalah Drumer dari PEACE BAND.Septian adalah personil PEACE BAND termuda karena dia masih kelas 8 dan berasal dari kelas 8D.Meskipun,masih muda kemampuannya tidak bisa diremehkan.

Itulah informasi tentang murid berprestasi dan berbakat dari SMPN 2 Jetis yang saya ketahui.
Terima Kasih.

Rabu, 06 November 2013






10 Pemain Terbaik Sepanjang Sejarah Serie A Italia




1. Giussepe Meazza
Menjadi nama dari sebuah stadion? Tentu anda bukan orang sembarangan. Apabila di Indonesia kita mengenal Stadion Utama Gelora Bung Karno, maka di Italy mereka mengenal stadion Giussepe Meazza. Sebuah stadion di kota Milan yang “memiliki” dua nama. Tergantung oleh siapa yang sedang menjadi tuan rumah. Tetapi tahukah anda bahwa sebenarnya nama stadion Giussepe Meazza diambil dari sebuah nama pemain sepakbola?

Giussepe Meazza merupakan salah satu pemain terhebat Italia sepanjang masa. Pernah bermain untuk Internazionale Milan, AC Milan, Juventus, Varese, dan Atalanta, ia telah mencetak 347 gol di Serie A dan tim nasional Italia sepanjang karirnya. Meski pernah bermain untuk Milan dan Juve, Meazza lebih dikenal sebagai legenda Inter. Ia menyumbang tiga gelar Serie A dan satu Coppa Italy bersama I Nerrazurri.

Satu hal yang unik dari Meazza adalah ia pensiun sebagai top skorer sepanjang masa Serie A dan tim nasional Italia. Tidak ada pemain lain yang mampu menyamai pencapaian dirinya hingga saat ini.
 
2. Silvio Piola
 
Silvio Piola adalah striker terbaik yang pernah dimiliki oleh Serie A. Titik.

Apa dasar dari pernyataan barusan? Tidak sulit. Ia merupakan pemain tersubur sepanjang sejarah Serie A dengan 274 gol. Sebagai satu-satunya pemain yang pernah menjadi pencetak gol terbanyak dengan tiga tim berbeda (Vercelli, Lazio, dan Novara), rekor tersebut telah bertahan sepanjang 59 tahun!

Meski ia adalah pencetak gol terbanyak, namun entah kenapa ia tidak pernah menjadi juara sepanjang karir profesionalnya. Pencapaian dengan klub yang paling baik adalah menjadi runner-up dua kali bersama Juventus dan satu kali bersama Lazio.
 
3. Gunnar Nordahl
Melihat nama Gunnar Nordahl, kita pasti langsung teringat dengan mantan pemain Manchester United, Ole Gunnar Solksjaer. Namun kalau Solksjaer berasal dari Norwegia, maka Nordahl berasal  dari Swedia.

Sebagai satu-satunya pemain asing yang berada dalam daftar lima besar pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah Serie A, jelas Nordahl bukan merupakan pemain sembarangan. Ia mencetak 225 gol selama berkarir di Italia. Rekor tersebut semakin terasa manis apabila kita mengetahui bahwa tidak ada satupun pemain asing selain dirinya yang mampu mencetak lebih dari 200 gol di Serie A.

Meraih masa-masa kejayaan bersama AC Milan, rasanya wajar kalau dirinya dinobatkan sebagai salah satu striker terbaik yang pernah dimiliki oleh I Rossoneri. Bagaimana tidak? Hanya 15 dari 225 gol nya yang ia cetak ketika bermain bagi AS Roma. Sedangkan sisanya disumbangkan untuk Milan

.4. Dino Zoff
Cukup sulit membandingkan Dino Zoff dan Gianluigi Buffon. Kedua pemain ini sama-sama merupakan pemain yang hebat di bawah mistar gawang baik itu untuk Juventus ataupun tim nasional Italia. Namun membaca fakta-fakta sejarah tentang Zoff, rasanya tidak salah jika saya lebih memilihi dirinya ketimbang Buffon.

Tak dapat diragukan, Zoff merupakan kiper terbaik yang pernah dimiliki oleh Serie A. Enam gelar Serie A, satu Coppa Italia, satu UEFA Cup, dan satu gelar juara dunia membuktikan bahwa dirinya merupakan penjaga gawang yang memiliki skill luar biasa. Terlebih lagi ia telah berumur 40 tahun ketika membawa Italia menjadi juara dunia di tahun 1982, dan menjadi pemain tertua yang menjuarai Piala Dunia.

Oh iya! Ia juga pernah menjaga gawang Italy tidak kebobolan hampir selama dua tahun. Beat that, Buffon!

 5. Michel Platini
Jika anak-anak kecil melihat Michel Platini saat ini dengan balutan jas dan jabatannya sebagai Presiden UEFA, mereka pasti tidak percaya bahwa pria ini pernah meriah Ballon d’Or sebanyak tiga kali. Atau barangkali mereka bahkan tidak percaya bahwa Platini pernah bermain sepakbola??

Well, bagaimanapun gendut dan jeleknya dirinya saat ini, kita harus tetap berusaha meyakinkan anak-anak tersebut bahwa Platini merupakan salah satu pemain sepakbola terbaik yang pernah ada di dunia.

Hanya lima tahun berkarir bersama Juventus, ia mendapatkan tiga Ballon d’Or berturut-turut. Tentu hal tersebut didapatkan karena dirinya memang sebegitu berkualitasnya. Ia benar-benar menjadi maestro lini tengah La Vecchia Signora di masanya. Platini juga turut menyumbang dua gelar Serie A, satu Coppa Italia, dan satu European Cup (sekarang UEFA Champions League) bagi Juventus.

 6. Marco Van Basten
Seandainya ia tidak mengalami cedera yang mengharuskan dirinya berhenti bermain sepakbola di umur yang tergolong muda sebagai pemain, saya yakin masih banyak gelar dan penghargaan individu yang akan diraih oleh Marco Van Basten. Ketenangan, kepintaran, kecepatannnya, semua diatas rata-rata pemain sepakbola pada umumnya.

Sebelum Lionel Messi mencetak lima gol dalam satu pertandingan UEFA Champions League beberapa tahun silam, pemain yang diboyong dari Ajax Amsterdam ini merupakan pemegang rekor pencetak gol terbanyak dalam satu pertandingan UCL. Bersama AC Milan, ia meraih empat Scudetto dan tiga gelar UCL untuk melengkapi satu piala yang ia dapatkan bersama Ajax.

Melihat gol sensasionalnya ke gawang IFK Goteborg, rasanya wajar jika ia mendapatkan tiga Ballon d’Or sebagai penghargaan atas karir singkatnya yang begitu gemilang.

 7. Paolo Maldini
Kapten terbaik AC Milan? Ya! Tidak ada kapten lain yang lebih baik dari seorang Paolo Maldini. Sebagai kapten, karisma kepemimpinannya sangat luar biasa. Sebagai pemain, permainannya yang lugas membuat semua striker lawan pasti kesulitan untuk menembus barisan pertahanan AC Milan.

Saya tahu, mungkin sebagai Milanisti, anda pasti lebih memilih Franco Baresi ketimbang dirinya. Namun apabila anda bukan pendukung Milan dan hidup di era Maldini, pasti pemain bernomor punggung tiga ini adalah pemenangnya.

Ia memiliki caps sebanyak 903 pertandingan bersama I Rossoneri. Mempersembahkan tujuh Scudetto, lima gelar UEFA Champions League, dan satu Coppa Italia, rasanya sangat pantas jika dirinya masuk ke dalam daftar ini.
 
8. Javier Zanetti
Apabila AC Milan memiliki Maldini, maka Internazionale Milan memiliki Javier Zanetti. Pemain yang tidak pernah nampak menua sejak 1995 ini memiliki segalanya. Kecepatan, kekuatan, kelugasan, hingga kesetiaan. Uniknya, Zanetti merupakan pembelian pertama Inter Milan di era kepemimpinan Massimo Moratti.

Bersama dengan Inter, ia telah meraih berbagai gelar prestisius. Yang paling istimewa jelas ketika ia mengangkat piala UEFA Champions League di Madrid pada tahun 2010. Namun lima gelar Serie A secara berturut-turut dari tahun 2006-2010 dan empat gelar Coppa Italia jelas tidak bisa dipandang sebelah mata.

Di umurnya yang sudah memasuki kepala empat, performa dan staminanya masih luar biasa. Ia bisa melakukan overlap untuk membantu penyerangan, dan kembali ke belakang secara cepat untuk membantu pertahanan. Meski sekarang ia tengah mengalami cedera, saya masih tetap tidak dapat memprediksi kapan ia akan gantung sepatu.

 9. Francesco Totti
Apabila AC Milan memiliki Maldini, Internazionale Milan memiliki Javier Zanetti, maka Romanisti juga boleh berbangga hati karena memiliki Francesco Totti. Ia lah satu-satunya pemain di era modern yang bisa memasuki peringkat tiga besar pencetak gol terbanyak Serie A. Walaupun nampaknya akan sulit untuk mengkudeta Silvio Piola di peringkat pertama, Totti boleh tetap membanggakan perolehan gol yang sudah mencapai angka 227.

Memasuki usianya yang ke-35, ternyata Totti masih tetap membuktikan bahwa dirinya adalah salah satu permain terbaik yang pernah ada dalam sejarah persepakbolaan Italia. Sebagai bukti, sang ikon Serigala Roma ini mencetak 12 gol dan 12 assists pada musim lalu.

Totti jelas adalah salah satu attacking midfielder terbaik di generasinya. Pemain yang telah menjadi kapten tim sejak berumur 21 tahun ini juga disebut-sebut sebagai salah satu pemain terbaik yang pernah dimiliki oleh tim nasional Italia. Kegagalan total yang diterima Gli Azzuri disinyalir sebagai salah satu dampak dari pensiunnya Totti dari tim nasional.
 
10. ?
Saya seperti memiliki tekanan mental untuk mengisi nomor ini. Terlalu banyak pemain sepakbola hebat sesuai dengan era nya masing-masing. Ini sama saja seperti membandingkan Stone Cold Steve Austin dengan CM Punk. Sungguh hal yang sulit untuk saya.

Oleh sebab itu, saya berikan kesempatan agar Botoligans bisa menuliskan pemain pilihan anda dengan menulisnya di kolom komentar. Franco Baresi, Roberto Baggio, Zinadine Zidane, Christian Vieri, Alessandro Nesta, Pavel Nedved, Andrea Pirlo, Alessandro Del Piero, Rui Costa, Zvonimir Boban, Giacinto Fachetti, Gabriel Batistuta, atau siapapun itu! Kalau bisa tulis dengan alasan agar para JongosBola tahu mengapa pemain tersebut pantas disebut sebagai pemain terbaik Serie A sepanjang sejarah.

Jumat, 25 Oktober 2013

BIOGRAFI JUVENTUS


Juventus adalah klub Sepak Bola yang paling dikenal di Italia dan memiliki jumlah fans yang sangat banyak juga di Dunia. Dalam dua musim terakhir Juventus sukses meraih gelar juara Serie A dengan menyingkirkan pesaing berat mereka. Skuad Juventus kini lebih banyak dihuni oleh pemain muda yang memiliki tenaga yang lebih segar dan kuat. Namun dengan materi pemain muda kualitas dari Juventus tetap sama dan bahkan menjadi jauh lebih kuat.
Juventus menyambut musim baru Serie A dengan harapan yang sangat besar dan berharap dapat mempertahankan gelar juara mereka pada musim 2013-2014 ini. Beberapa Pemain baru telah didatangkan untuk menambah kekuatan pada musim lalu. Bagi anda yang ingin megetahui Daftar Pemain Juventus pada musim ini silakan lihat dibawah ini.
JUVENTUS
Berdiri : 1897
Alamat : Corso Galileo Ferraris, 32 32
Telepon : +39 899 999 897
Fax : +39 (011) 511 9214
E-mail : francesco.gianello@juventus.com
Website : www.juventus.com
JUVENTUS STADIUM
Alamat : Strada Comunale di Altessano 131
Kota : Torino
Dibuka : 2011
Kapasitas : 45666
Permukaan : Rumput

Daftar Pemain Juventus Musim 2013-2014

Kiper
Gianluigi Buffon
Marco Storari
Rubinho
Bek
Giorgio Chiellini
Martin Caceres
Angelo Ogbonna
Paolo De Ceglie
Federico Peluso
Andrea Barzagli
Marco Motta
Leonardo Bonucci
Stephan Lichtsteiner
Mauricio Isla
Gelandang
Paul Pogba
Simone Pepe
Claudio Marchisio
Simone Padoin
Andrea Pirlo
Kwadwo Asamoah
Arturo Vidal
Ouasim Bouy

Penyerang
Mirko Vucinic
Carlos Tevez
Sebastian Giovinco
Llorente
Fabio Quagliarella
Pelatih
Antonio Conte
Gelar Juara Juventus
Serie A
2012/2013, 2011/2012, 2004/2005, 2002/2003, 2001/2002, 1997/1998, 1996/1997,
1994/1995, 1985/1986, 1983/1984, 1981/1982, 1980/1981, 1977/1978, 1976/1977,
1974/1975, 1972/1973, 1971/1972, 1966/1967, 1960/1961, 1959/1960, 1957/1958,
1951/1952, 1949/1950, 1934/1935, 1933/1934, 1932/1933, 1931/1932, 1930/1931,
1925/1926, 1905
Serie B
2006/2007
Coppa Italia
1994/1995, 1989/1990, 1982/1983, 1978/1979, 1964/1965, 1959/1960, 1958/1959,
1941/1942, 1937/1938
Super Cup
2012/2013, 2003/2004, 2002/2003, 1997/1998, 1995/1996
Liga Champions
1995/1996, 1984/1985
Piala UEFA
1992/1993, 1989/1990, 1976/1977
UEFA Cup Winners Cup
1983/1984
Piala Super UEFA
1996/1997, 1984/1985
Piala Inter Continental
1996, 1985

Minggu, 15 September 2013

50 Legenda Juventus

Inilah dia 50 legenda Juventus yang namanya akan diabadikan dalam bentuk walk of fame di stadion baru Juventus. Setiap nama pemain itu akan dicantumkan pada tanda bintang di jalan sekitar stadion.

Berikut 50 pemain Juve yang akan disematkan pada walk of fame di stadion baru itu (sesuai abjad):

1. Alessandro Del Piero
2. Alessio Tacchinardi
3. Angelo Di Livio
4. Angelo Peruzzi
5. Antonello Cuccureddu
6. Antonio Cabrini
7. Antonio Conte
8. Carlo Bigatto
9. Carlo Parola
10. Ciro Ferrara
11. Claudio Gentile
12. David Trezeguet
13. Didier Deschamps
14. Dino Zoff
15. Fabio Capello
16. Fabrizio Ravanelli
17. Felice Borel
18. Franco Causio
19. Gaetano Scirea
20. Giampiero Boniperti
21. Giampiero Combi
22. Gianluca Pessotto
23. Gianluca Vialli
24. Gigi Buffon
25. Giuseppe Furino
26. John Charles
27. John Hansen
28. Lucidio Sentimenti
29. Luis Del Sol
30. Marco Tardelli
31. Mauro Camoranesi
32. Michel Platini
33. Moreno Torricelli
34. Omar Sivori
35. Paolo Montero
36. Paolo Rossi
37. Pavel Nedved
38. Pietro Anastasi
39. Pietro Rava
40. Raimundo Orsi
41. Roberto Baggio
42. Roberto Bettega
43. Romeo Benetti
44. Sandro Salvadore
45. Sergio Brio
46. Stefano Tacconi
47. Umberto Caligaris
48. Virginio Rosetta
49. Zinedine Zidane
50. (Masih dalam proses pemilihan)

Kamis, 12 September 2013

'Bianconeri sejak 1903' : Sejarah hitam-putih antara Notts County dan Juventus


Stadion Baru Juventus
Stadion Baru Juventus

Pada tanggal 8 September 2011 (9 September 2011, pukul 00.45 WIB), Juventus akan meresmikan Stadion baru mereka. Satu-satunya Stadion di Italia yang akan menjadi milik sendiri dari klub di Liga Italia.

Dan untuk merayakannya, akan dilakukan sebuah laga persahabatan melawan Notts County, klub tertua di Inggris yang saat ini bermain di League One (Divisi tiga) Liga Inggris. Notts County mungkin memang 'tim kelas bawah', namun klub ini punya sejarah besar dalam pembentukan karakter yang melekat pada Juventus hingga saat ini, yaitu 'Bianconeri'. 

Bagi Juventini yang belum mengetahui kisahnya, berikut kami berikan artikel mengenai hubungan sejarah dari kedua tim tersebut, diterjemahkan dan disesuaikan sedikit dari www.juventus.com

=========================================================================

Di seluruh dunia, Juventus dikenal karena pemain-pemain juaranya, raihan trofinya, dan terutama karena warna mereka. Hitam-putih (Bianconero) telah menjadi trademark tersendiri bagi Juventus, yang seolah telah menjadi karakter tersendiri untuk menggambarkan Juventus.

Namun, kombinasi warna ini sebenarnya tidak berumur selama 114 tahun berdirinya klub ini. Ketika pertama kali Juventus berdiri, pada 1 November 1897 – dan sampai pada tahun-tahun awal abad ke-20, tim ini menggunakan seragam dengan warna tradisional pink, atau lebih lengkapnya, kemeja berwarna pink dengan dasi berwarna hitam dan celana hitam, sesuai dengan peraturan berpakaian saat itu. 


Seragam pertama Juventus sejak berdiri pada tahun 1897 - 1903
Seragam pertama Juventus sejak berdiri pada tahun 1897 - 1903


Pada tahun 1903, terjadilah titik balik tersebut, salah satu rekanan dari pemain di tim saat itu, John Savage, dipercaya untuk mencari pembuat seragam yang lebih profesional. Ia dimintai bantuan untuk memesan seragam langsung dari “rumah lahirnya sepakbola” yaitu Inggris, namun, tanpa spesifikasi yang jelas. Dan disinilah kemudian sejarah “Bianconeri’ terjadi, seperti yang dituliskan oleh Giuseppe Sergi dalam bukunya Juvecentus. La mostra del Centenarioyang diterbitkan pada tahun 1997, untuk memperingati 100 tahun berdirinya Juventus. “Salah satu penjual dari Nottingham – ujar Sergi – yang merupakan teman dari rekanan yang tergabung dalam proyek pencarian produsen seragam ini, terpilih sebagai supplier. Ia kemudian malah mengirimkan ke Italia seragam yang sudah jadi milik Notts County, salah satu klub yang dekat dengan Nottingham Forest di kota tersebut. Seragam ini memiliki garis-garis vertical hitam-putih dan, menurut ingatan rekanan tersebut, sebenarnya dilihat dengan penuh keraguan (warna putih awalnya dikira warna pink pucat). Bagaimanapun juga, pikiran praktis akhirnya berbicara, seragam sudah terlanjur dikirimkan ke Turin, dan anggapan telah memperoleh seragam yang berbahan lebih baik dan sangat ‘Inggris’ mengalahkan semua kesalahan. Dan sejak saat itulah, seragam paling populer di Itali lahir, tanpa adanya rencana yang besar atau pertimbangan yang matang. Kebetulan, dua warna yang berbeda ini justru menunjukkan kecocokan dengan karakter utama dari Juventus : pendukung yang vocal dan karakter yang elit.”


Juventus saat pertama kali mengenakan seragam Bianconeri yg salah kirim itu.
Juventus saat pertama kali mengenakan seragam Bianconeri yg salah kirim itu.

Terdapat beberapa kenangan membahagiakan yang berhubungan dengan warna Juventus. Pada tahun 1905, dua tahun setelah dikenakannya seragam ‘hitam-putih’, tim berhasil meraih gelar pertama mereka, yang pertama dalam sejarah panjang tim sejak berdiri pada 1897.


Juventus thn 1905, dengan seragam Pink dan Hitam-putih
Juventus thn 1905, dengan seragam Pink dan Hitam-putih


Jersey Juventus musim 2011-2012
Jersey Juventus musim 2011-2012

Bahkan hingga hari ini, 108 tahun kemudian, Juventus berhutang takdir mereka pada kesalahan yang muncul dalam sejarah tersebut. Dan terutama kepada Notts County. Dan tamu mana yang lebih baik dari mereka untuk merayakan momen bersejarah lainnya dalam peresmian Stadion Baru Juventus?? Untuk sebuah laga dalam “Hitam dan Putih”.

Notts County
Notts County

Juventus
Juventus
Notts County - Juventus : Two hearts, One soul, Since 1903
Notts County - Juventus : Two hearts, One soul, Since 1903

Tragedi Heysel, Sejarah Paling Kelam dalam Dunia Sepakbola

Tragedi Heysel. Tragedi Heysel merupakan tragedi yang sangat mengerikan ketika itu, dimana sekitar 600 supporter sepakbola menderita cedera dan di eropa sedang memperingati terjadinya tragedi tersebut seperti yang saya kutip dari situsnya tempointeraktif. Presiden UEFA, Michael Platini berjanji tragedi di Stadion Heysel tidak akan terulang kembali di mana dirinya menghadiri peringatan 25 tahun terjadinya kejadian memilukan itu di Italia. Platini mengatakan peringatan tragedi juga dilakukan di Belgia, Inggris, dan Italia untuk mengenang peristiwa yang terjadi pada 1985 tersebut. Ketika itu, 39 nyawa melayang, kebanyakan suporter fanatik Juventus ketika tembok stadion runtuh di mana mereka sedang menunggu untuk menonton timnya bermain melawan Liverpool pada laga final Piala Eropa di Brussels.  600 suporter lainnya menderita cedera.


Foto Galeri Tragedi Heysel

Meski peristiwa itu memakan nyawa, panitia tetap menggelar laga antara Liverpool dan Juventus tersebut. Mereka memutuskan jika membatalkan pertandingan akan membawa risiko terjadinya kerusuhan. Platini, yang waktu itu menjadi punggawa Juventus di mana timnya menang 1-0 dan menggondol gelar pertama Eropa, mengingat kegelapan menghampirinya ketika insiden itu terjadi. “Saya tidak memikirkan hal itu sama seperti pemain lainnya yang akan tampil di ajang penting. Namun pertandingan digelar di tengah-tengah kegelapan yang membayangi kami. Saya masih mengingatnya sampai hari ini dan tidak bisa melupakannya,” kata Platini.

“Sebagai Presiden UEFA saya menjamin ini akan menjadi prioritas utama saya untuk menjamin tragedi seperti ini tidak terulang kembali,” tegas Platini. Di Inggris, untuk mengenang tragedi Heysel, lonceng-lonceng dibunyikan di seantero Liverpool. 39 genta lonceng dibunyikan di balai kota untuk mengenang korban dan bendera di kibarkan di seluruh Liverpool untuk menghormati tragedi tersebut.

Direktur Pelaksana Liverpool, Christian Purslow menghadiri acara peringatan di Turin, markas Juventus, beserta para keluarga korban. Bos anyar Nyonya Tua, Andrea Agnelli juga berbicara mengenai kenangannya atas kejadian itu. “Saya masih berusia 9 tahun ketika persitiwa itu terjadi. Saya sedang menonton televisi dan meliaht ekspresi orang tua. Namun saya tidak menyadari apa itu dan mereka tidak bisa menjelaskan kepada saya kejadian tersebut,” ungkap Agnelli.

“Setelah saya dewasa saya baru mengerti. Saya selalu berjuang keras untuk merasakan kemenangan Juventus ketika itu, meski para pemain meyakinkan saya itu adalah pertandingan nyata. Kini kami harus meyakinkan generasi masa depan memiliki stadion yang aman agar sepak bola bisa dinikmati dalam suasana tenang dan penh suka cita,”tegasnya.

Akibat tragedi Heysel seluruh tim Inggris dilarang tampil di ajang Eropa selama lima tahun. Liverpool sendiri mendapat sanksi tambahan semusim. Meski mengkritik kebijakan UEFA dan Asosiasi Sepak Bola Belgia terkait kondisi Stadion Heysel yang tua dan alokasi tiket, tidak ada penyelidikan resmi yang digelar. Stadion Heysel diruntuhkan pada 10994 dan digantikan dengan nama Stadion King Baudouin. Di sini juga digelar peringatan tragedi Sabtu kemarin. Sebuah patung untuk mengenang korban juga didirikan di luar stadion

|| Ini Dia! 8 Sejarah Menarik Derby d'Italia! ||


Siapa yang lebih Superior?

- Tidak satu kota tapi disebut derby. Duel Juventus kontra Internazionale merupakan salah satu derby terpanas di Italia selain derby di kota Roma, Turin, Milan, Genoa, dan Sicilia.

Juventus, yang merupakan klub sepakbola tertua ketiga di Italia, lahir hampir 10 tahun lebih dulu daripada Inter. Adapun Inter dibentuk pada tahun 1908, setelah para pendirinya "bercerai" dengan AC Milan karena tidak puas lantaran kala itu Rossoneri terlalu didominasi pemain lokal.

Walaupun pertemuan Juve-Inter sudah berlangsung sejak 1910, tapi rivalitas mereka baru panas enam dekade kemudian, hingga kini. Berikut ini enam catatan menarik terkait Derby d'Italia:

1. SEBUTAN DERBY D'ITALIA
Istilah Derby d'Italia pertama kali dimunculkan oleh seorang wartawan olahraga terkemuka di Italia bernama Gianni Brera, di tahun 1967.

Sampai saat itu Juventus dan Italia dipandang merupakan representasi sepakbola Italia karena tersukses di kompetisi domestik. Sampai musim 1965/1966, Juve telah mengumpulkan 12 titel Serie A, sedangkan Inter 10. Fans Inter lebih "jemawa" karena kala itu sudah memenangi dua Piala Eropa dan satu Piala Interkontinental.

Dari aspek di luar olahraga, Turin dan Milan adalah kota terbesar di kawasan barat laut Italia, baik secara geografis maupun industri.

Sampai 2005, hanya mereka klub-klub di Italia yang tak pernah terdegradasi dari Serie A. Juve baru terlempar di tahun 2006 karena skandal Calciopoli. Kasus itu semakin memanaskan rivalitas kedua tim, karena satu dari dua gelar yang dicabut dari Juve dioper ke Inter.

2. PERTEMUAN PERTAMA
Pertandingan pertama kedua tim terjadi pada 14 November 1909. Kala itu Juventus meraih kemenangan di kandangnya sendiri dengan skor 2-0. Pemain asli Turin, Ernesto Borel, menjadi pemain pertama yang mencetak gol dalam Derby d'Italia.

Dalam laga perdana itu ia bahkan memborong kedua gol kemenangan Juve. Dua anak laki-lakinya, Aldo Giuseppe dan Felice, kelak juga menjadi pesepakbola dan bermain untuk Bianconeri.

3. DUEL 'PANAS' PERTAMA
- Pertarungan mereka di musim 1960/1961, di giornata 28, disebut-sebut sebagai penanda "permusuhan nyata" di antara kedua klub (dan suporternya). Awalnya otoritas liga memberi Inter kemenangan gara-gara tifosi Juventus menyerbu ke lapangan, dan laga tak mungkin dilanjutkan.

"Di mana-mana ada orang, bahkan di samping bench (pelatih Inter) Helenio Herrera. Tapi tidak tampak ada bahaya yang nyata," kenang Aristide Guarnieri dari Inter.

Akan tetapi, setelah terjadi diskusi, keputusan memenangkan Inter tersebut dibatalkan. Laga harus dimainkan kembali. Sebagai bentuk protes, Inter menurunkan tim mudanya.

Digelar pada 10 Juni 1961, Juventus menyikat tamu sekaligus rivalnya itu dengan 9-1, dan menjadi rekor skor terbesar dalam sejarah Derby d'Italia.

Kemenangan mencolok itu bermakna penting buat Juve karena di akhir musim keluar sebagai juara.

Dua musim berikutnya Inter melakukan pembalasan. Mereka mengalahkan Juve di kandang maupun tandang, dan merebut gelar Scudetto.

4. SENSASI OMAR SIVORI
Ketika Juventus mencukur (tim cadangan) Inter dengan skor 9-1, pada 10 Juni 1961 di Stadio Communale, Turin, Omar Sivori menjadi bintang "Si Zebra" dengan mencetak enam gol. Tidak ada pemain lain sebelum dan sesudah dia yang bisa memborong gol sebanyak itu dalam sejarah Derby d'Italia.
Pemain legendaris asal Argentina itu menyelesaikan musim itu dengan 25 gol, hanya kalah dua dari pemain Sampdoria, Sergio Brighenti, yang menyabet gelar top skorer.

Penampilan gemilang Sivori di Juventus musim itu membuahkan pula penghargaan prestisius buat dirinya. Di akhir tahun ia didapuk sebagai pemain terbaik Eropa, meraih Ballon d'Or, mengalahkan pemain termahal Inter kala itu, Luis Suarez, yang hanya berada di peringkat dua -- setelah di tahun lalu memenanginya saat masih membela Barcelona.

5. REKOR GOL-GOL
Rekor gol terbanyak dalam satu laga Derby d'Italia adalah 10, yang tercipta pada 10 Juni 1960. Pada laga di kandang Juventus itu tuan rumah menang 9-1. Ada lima partai lain yang menghasilkan sedikitnya tujuh gol, yaitu:
* Juventus 7-2 Inter, 14 Desember 1913
* Juventus 6-2 Inter, 17 Januari 1932
* Inter 2-6 Juventus, 19 Juni 1975 (Coppa Italia)
* Inter 6-1 Juventus, 26 November 1911
* Inter 6-1 Juventus, 4 Januari 1913

6. CATATAN GIUSEPPE MEAZZA sampai ZLATAN IBRAHIMOVIC
Giuseppe Meazza total mencetak 12 gol dalam Derby d'Italia. Ia mencetak dua gol untuk Inter saat menang 3-1 di musim 1928/1929, dan membuat hat-trick kala timnya unggul 4-0 di musim 1935/1936. Di musim satu-satunya Meazza memperkuat Juventus (1942/1943), ia membobol gawang Inter saat Bianconeri menang 4-2 di Milan, dan sewaktu kalah 1-3 di Turin.

Ermanno Aebi adalah pemain Inter yang pernah mencetak gol terbanyak dalam satu laga derby d'Italia. Gelandang blasteran Italia-Swiss itu empat kali menjebol gawang Juventus ketika timnya menang telak 6-1 pada November 1911.

Roberto Boninsegna adalah salah satu pemain yang pernah mencetak untuk Juventus maupun Inter dalam Derby d'Italia. Torehan totalnya adalah 12 gol – termasuk sebuah hat-trick (untuk Juve).

Dalam kariernya, Boninsegna pernah tujuh tahun membela Inter, lalu tiga musim memperkuat Juve. Ketika dijual Inter ke Juve di tahun 1976, kabarnya ia marah dan menyemprot presidennya dengan kalimat:
"Kamu saja yang ke Juve!"

Zlatan Ibrahimovic pernah mencetak dua gol ke gawang Inter saat berbaju Juventus. Tapi selama menjadi pemain Nerazzurri ia tak pernah bisa menjebol gawang La Vecchia Signora.

Ibrahimovic adalah pemain terakhir yang pernah memperkuat Juve dan Inter, dan mencetak gol di sebuah Derby d'Italia. Sebelum dia ada Christian Vieri dan Roberto Baggio.

7. HEAD TO HEAD
Di sepanjang sejarah sepak bola, kedua tim telah bertemu sebanyak 219 kali di semua kompetisi. I Bianconeri masih unggul cukup jauh dari I Nerazzurri karena berhasil menorehakan 98 kemenangan dan baru kalah di 68 laga. Sementara 53 pertandingan berakhir imbang.

Di gelaran kompetisi tertinggi di Italia, kedua tim telah berhadapan sebanyak 186 kali, di mana 27 kali di Divisione Nazionale (1909-29 dan 1945/46) dan 159 kali di Serie A (1930-1943 dan 19460-2012). Juventus juga masih unggul atas Internazionale dengan meraih total 83 kemenangan (8 di DN dan 75 di Serie A), 46 imbang (7 di DN dan 39 di Serie A), dan 57 kali kalah (12 di DN dan 45 di Serie A

8. RAIHAN TROFI
JUVENTUS
Domestik (42 Trofi - Terbanyak di Italia): Serie A (28 - Terbanyak), Coppa Italia (9 - Terbanyak bersama AS Roma), Super Italia (5 - Terbanyak ke 2 setelah Milan, sama dgn Inter).

Internasional (11 Trofi - Terbanyak ke 8 didunia): Piala Champions Eropa / Liga Champions (2), Piala Interkontinental (2), Piala Winner (1), Piala UEFA / Liga Europa (3 - Terbanyak bersama Inter dan Liverpool), Piala Super Eropa (2), Piala Intertoto (1).

INTERNAZIONALE
Domestik (30 Trofi -Terbanyak kedua):
Serie A (18 - Terbanyak kedua bersama Milan)
Coppa Italia (7 - Terbanyak ketiga setelah Juve dan Roma), Super Italia (5 - Terbanyak kedua).

Internasional (9 Trofi): Piala Eropa / Liga Champions (3 - Terbanyak ke 7 bersama Man United), Piala Dunia Antarklub (1), Piala Interkontinental (2), Piala UEFA / Liga Europa (3 - Terbanyak bersama Juve dan Liverpool)
 

Copyright © 2010 Sport

Template N2y Suka-Suka by Nano Yulianto